Kiat Khusus Mengatasi Sakit Maag

Maag memang kelenyit kelenyit nyeri kalo blom parah. kalao sudah? Weleh, Perut terasa diremas remas, puerih, puanas.

Secara umum terdapat beberapa penyebab penyakit maag. Pertama karena dinding lambung yang rapuh dan asam lambung yang tinggi. Kedua karena pola makan yang tidak teratur dan konsumsi obat yang tidak bersahabat dengan lambung. Ketiga karena stress.

Menurut beberapa pakar, penyebab gangguan penyakit maag yang utama adalah stress. Tetapi ketiga penyebab penyakit maag tersebut ternyata saling berkaitan.

Sakit Maag, obat maag tradisional, obat maag alami, penyebab maag, maag kronis, maag kambuh, gejala maag, asam lambung, penyakit maag, herbal, manjur, ibu hamil, generik

Ketidakseimbangan emosi dan kejiwaan menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Apabila hal ini terjadi pada mereka yang dinding lambungnya peka atau rapuh dapat menyebabkan gangguan maag. Selain itu pada saat stress pola makan seseorang cenderung akan tidak teratur. Makan obat di saat asam lambung meningkat juga perlu berhati-hati karena bila obat tersebut diminum saat perut kosong dan asam lambung meningkat dapat memicu penyakit maag.

Terapi yang lazim dilakukan ada beberapa cara. Jika pemicunya adalah stress maka terapi yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan kejiwaan, konsultasi psikologi, dan tak kalah penting adalah dukungan pihak keluarga serta lingkungan. Selain itu pola makan teratur, istirahat dan olahraga ringan yang teratur juga membantu menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah terjadinya penyakit maag. Konsumsi makanan sumber Lecithin dan Makanan Berserat secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan asam lambung.

Secara tradisional, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya :

Ambil satu setengah ons kunyit tua. Buang anakan, sisakan empunya. Tau empu?. Umbi induk!. Parut dengan parutan kelapa. Peras dengan saringan teh. Air perasan didiamkan selama 2-3 jam. Setelah mengendap, ambil hanya airnya. Minum pada saat kondisi perut kosong. Mau enak? Campur dengan madu.

Tapi katanya nggak baik buat perempuan masa subur. Bisa ngeringkan peranakan, katanya. Apa bener ya?

No comments:

Post a Comment