Ternyata, peran bakteri sangat besar dalam membuat perut kita terkena maag. Bakteri yang seperti apa ya?
Semua pasti setuju, maag muncul karena pola makan yang tidak teratur. Tapi benarkah maag muncul hanya karena pola makan tidak teratur? Ternyata tak cuma itu, karena maag juga bisa disebabkan oleh bakteri bernama Helicobacter Pylori-lah yang menjadi pemicunya.
Penemuan bakteri ini dilakukan oleh dua dokter peraih Nobel dari Australia yaitu Barry Marshall dan Robin Warre yang menemukan adanya bakteri yang bisa hidup dalam lambung manusia. Penemuan ini mengubah cara pandang para ahli mengenai penyebab penyakit lambung termasuk cara pengobatannya. Telah terbukti saat ini bahwa infeksi yang disebabkan oleh Helicobacter pylori pada lambung bisa menyebabkan peradangan mukosa lambung yang disebut dengan gastritis. Proses ini bisa berlanjut hingga terjadi ulkus/tukak bahkan kanker lambung.
Mungkin tak banyak yang menduga, maag bisa juga disebabkan oleh bakteri, organisme yang kalau digambarkan secara fisik panjangnya H. pylori 2 - 3 mikron dan lebarnya 0,5 mikron. Bentuknya seperti spiral berekor diselubungi lapisan mirip rambut atau flagela. Helicobacter pylori adalah bakteri yang unik karena bisa hidup dalam
lambung manusia. Bakteri ini hidup di bawah lapisan selaput lendir dinding bagian dalam lambung. Fungsi lapisan lendir di lambung adalah untuk melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam yang diproduksi lambung.
Bagaimana penyebaran Helicobakter? Kekerapan H. pylori makin sering dengan bertambahnya usia. Infeksi oleh
Helicobacter pylori merupakan infeksi yang cukup umum pada manusia. Di negara-negara barat sekitar 35-40% penduduk mengidap kuman Helicobacter pylori. Peningkatan infeksi terjadi sekitar 8% setahun. Pada negara berkembang (termasuk
Indonesia) kekerapannya lebih sering, terutama pada usia muda. Kemungkinan ini berkaitan dengan keadaan sosio-ekonomi yang rendah dan faktor kebersihan.
Dalam pertemuan di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia pada 1991, semua mengakui hubungan langsung antara H. pylori dengan penyakit gastritis. Sekitar 75 persen jenis penyakit tukak lambung telah terbukti disebabkan oleh H. pylori yang dapat diobati secara permanen menggunakan larutan antibiotik. Infeksi yang disebabkan bakteri biasanya dimulai sejak kanak-kanak. Seringkali, bakteri ditularkan melalui sesama anggota keluarga melalui feces atau ludah kemudian tinggal di dalam perut hingga dewasa. Jika tidak diobati, penyakit tersebut dapat menyebabkan kanker.
Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak. Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini. Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggegoroti daerah di sekitar "rumahnya". Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus.
Penyakit lain yang berhubungan dengan bakteri ini tak beda jauh dengan maag, yaitu mual, kembung dan nyeri lambung. Kemudian kalau ditelisik lebih jauh, bakteri ini masuk dalam tubuh manusia dengan proses yang sering kita lakukan, misalnya penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. Karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu.
Banyak senjata yang dimiliki bakteri ini, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh peradangan lambung menjadi semakin kompleks. Terutama bila bakteri tidak terdeteksi, maka bakteri akan terus berkembang-biak meluas membentuk tukak lambung, displasia, adenoma dan akhirnya kanker lambung yang sangat ditakuti.
Semuanya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan bersih. Pola makan yang memenuhi syarat kesehatan serta hygiene kesehatan umum yang memadai, bisa menghindarkan kita dari serangan atau infiltrasi dari bakteri ini.
Semua pasti setuju, maag muncul karena pola makan yang tidak teratur. Tapi benarkah maag muncul hanya karena pola makan tidak teratur? Ternyata tak cuma itu, karena maag juga bisa disebabkan oleh bakteri bernama Helicobacter Pylori-lah yang menjadi pemicunya.
Penemuan bakteri ini dilakukan oleh dua dokter peraih Nobel dari Australia yaitu Barry Marshall dan Robin Warre yang menemukan adanya bakteri yang bisa hidup dalam lambung manusia. Penemuan ini mengubah cara pandang para ahli mengenai penyebab penyakit lambung termasuk cara pengobatannya. Telah terbukti saat ini bahwa infeksi yang disebabkan oleh Helicobacter pylori pada lambung bisa menyebabkan peradangan mukosa lambung yang disebut dengan gastritis. Proses ini bisa berlanjut hingga terjadi ulkus/tukak bahkan kanker lambung.
Mungkin tak banyak yang menduga, maag bisa juga disebabkan oleh bakteri, organisme yang kalau digambarkan secara fisik panjangnya H. pylori 2 - 3 mikron dan lebarnya 0,5 mikron. Bentuknya seperti spiral berekor diselubungi lapisan mirip rambut atau flagela. Helicobacter pylori adalah bakteri yang unik karena bisa hidup dalam
lambung manusia. Bakteri ini hidup di bawah lapisan selaput lendir dinding bagian dalam lambung. Fungsi lapisan lendir di lambung adalah untuk melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam yang diproduksi lambung.
Bagaimana penyebaran Helicobakter? Kekerapan H. pylori makin sering dengan bertambahnya usia. Infeksi oleh
Helicobacter pylori merupakan infeksi yang cukup umum pada manusia. Di negara-negara barat sekitar 35-40% penduduk mengidap kuman Helicobacter pylori. Peningkatan infeksi terjadi sekitar 8% setahun. Pada negara berkembang (termasuk
Indonesia) kekerapannya lebih sering, terutama pada usia muda. Kemungkinan ini berkaitan dengan keadaan sosio-ekonomi yang rendah dan faktor kebersihan.
Dalam pertemuan di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia pada 1991, semua mengakui hubungan langsung antara H. pylori dengan penyakit gastritis. Sekitar 75 persen jenis penyakit tukak lambung telah terbukti disebabkan oleh H. pylori yang dapat diobati secara permanen menggunakan larutan antibiotik. Infeksi yang disebabkan bakteri biasanya dimulai sejak kanak-kanak. Seringkali, bakteri ditularkan melalui sesama anggota keluarga melalui feces atau ludah kemudian tinggal di dalam perut hingga dewasa. Jika tidak diobati, penyakit tersebut dapat menyebabkan kanker.
Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak. Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini. Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggegoroti daerah di sekitar "rumahnya". Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus.
Penyakit lain yang berhubungan dengan bakteri ini tak beda jauh dengan maag, yaitu mual, kembung dan nyeri lambung. Kemudian kalau ditelisik lebih jauh, bakteri ini masuk dalam tubuh manusia dengan proses yang sering kita lakukan, misalnya penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. Karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu.
Banyak senjata yang dimiliki bakteri ini, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh peradangan lambung menjadi semakin kompleks. Terutama bila bakteri tidak terdeteksi, maka bakteri akan terus berkembang-biak meluas membentuk tukak lambung, displasia, adenoma dan akhirnya kanker lambung yang sangat ditakuti.
Semuanya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan bersih. Pola makan yang memenuhi syarat kesehatan serta hygiene kesehatan umum yang memadai, bisa menghindarkan kita dari serangan atau infiltrasi dari bakteri ini.
No comments:
Post a Comment